Prof Rokhmin Tegaskan Kabupaten Cirebon Bisa Jadi Daerah Maju, Ini Alasannya
Kabupaten, (SGOnline),-
Guru Besar IPB, Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S., menegaskan, Kabupaten Cirebon harus menjadi daerah maju di Jawa Barat.
Dengan segala potensi yang ada, Kabupaten Cirebon bisa lebih unggul dibanding daerah lain. Kabupaten Cirebon punya potensi di bidang pertanian, perikanan dan industri.
“Perbaiki bidang pendidikan dan agama, agar terbentuk manusia unggul. Fokus soal ketahanan pangan, perbaikan jalan dan mudahkan investasi. Bagi investor atau pengusaha, yang penting itu jaminan keamanan dan kemudahan dalam menjalankan usaha. Sebagai orang Gebang, Kabupaten Cirebon, saya ingin ada kemajuan. Jadilah aparatur pemerintahan yang terbaik dan beri pelayanan mudah kepada masyarakat,” ujarnya, Rabu (14/6/2024).
Pernyataan ini disampaikan Prof. Rokhmin saat tampil sebagai pembicara di Kantor Bupati Cirebon. Hadir Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, Sekda Hilmi Rivai, para staf ahli, asda, kepala dinas, camat, sekmat dan lurah di Kabupaten Cirebon.
Upaya untuk mengatasi masalah lingkungan sambil mempromosikan inovasi ekonomi terus berkembang. Salah satunya adalah pengolahan air limbah dari pabrik penggergajian batu alam yang diubah menjadi bata ringan. Proyek ini tidak hanya membantu mengurangi limbah industri tetapi juga menghasilkan produk yang berguna bagi masyarakat.
Pada tahun 2021 dan 2022, kecamatan Losari dan Karangsembung serta Losari dan Beber dilanda banjir rob, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi penduduk setempat. Kejadian ini menyoroti perlunya infrastruktur yang lebih baik untuk mitigasi bencana di wilayah tersebut.
Masalah pengangguran terbuka juga masih menjadi perhatian serius. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengangguran laki-laki mencapai 60.462 orang, sementara perempuan mencatatkan 30.804 orang. Mayoritas dari mereka adalah lulusan SMA dengan jumlah 52.522 orang, yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan permintaan pasar kerja yang berubah.
Profesor Rokhmin Dahuri, dalam analisisnya, mengungkapkan bahwa nilai investasi di Kabupaten Cirebon pada triwulan pertama 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kendala infrastruktur dan proses perizinan yang lambat, yang menghambat kepastian hukum bagi investor.
Di sisi lain, potensi sumber daya alam Kabupaten Cirebon, seperti Sungai Kalijaga dan Danau Setu Patok, menjadi fokus untuk pengembangan sektor perikanan. Meskipun potensinya besar, tingkat pemanfaatannya masih rendah pada tahun 2021, mencapai hanya 12,45%.
Implikasi dari rendahnya kualitas SDM dan kapasitas riset di Kabupaten Cirebon juga terasa dalam ekonomi nasional. Sektor ekspor produk manufaktur dengan nilai tambah tinggi dari Indonesia masih sangat rendah, hanya 8,1%, dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 90%.
Menurut anggota Dewan Penasihat Ilmiah Internasional dari Universitas Bremen, kunci sukses bagi pembangunan wilayah termasuk memiliki rencana pembangunan yang tepat dan berkelanjutan, serta partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat. Sinergi antar-komponen dan kepemimpinan yang kuat juga menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Dengan tantangan ini di hadapan mereka, Kabupaten Cirebon terus berusaha untuk meningkatkan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, dan kesempatan ekonomi bagi masyarakatnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
(Andi/SGO)