2024-04-30

SGOnline

Bersinar & Informatif

Pendapat Uung Tanuwidjaja Anggota DPRD Kota Bandung tentang Kenaikan Harga

2 min read

Oleh: Jeremy Huang Wijaya

政府的主要任务是改善人民福祉、满足人民需要. Zhèngfǔ de zhǔyào rènwù shì gǎishàn rénmín fúzhǐ, mǎnzú rénmín xūyào artinya tugas utama pemerintah adalah mensejahterakan rakyat dan mencukupi kebutuhan rakyat.

Beberapa hari ini harga harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras premium naik 0,67 persen menjadi Rp 15.070. Beras medium mengalami lonjakan 0,30 persen menjadi Rp 13.210 per kilogram jika dibandingkan dengan harga pekan lalu, Senin, 6 November 2023.

“Adapun harga daging sapi murni naik hingga 0,58 persen menjadi Rp 135.620 per kilogram, sementara daging ayam ras naik 0,58 persen menjadi Rp 34.680 per kg. Begitu pula dengan telur ayam ras, per hari ini harga telur naik 1,51 persen menjadi Rp 28.280 per kilogram.

Gula juga mengalami kenaikan hingga 0,86 persen menjadi Rp 16.390. Minyak goreng kemasan sederhana naik 1,33 persen menjadi Rp 17.530. Sementara tepung terigu juga naik 0,64 persen menjadi Rp 10.940 dan jagung naik 3,25 persen menjadi Rp 7.310
“Kemudian, bawang merah naik 3,70 persen menjadi Rp 28 ribu dan bawang putih naik 1,50 persen menjadi Rp 35.970. Sedangkan cabai merah keriting juga mengalami kenaikan 0,67 persen menjadi Rp 63.570 per kilogram dan cabai rawit merah naik 0,90 persen menjadi Rp 73.110 per kilogram.

Ketika ditanya tentang kenaikan Harga harga kebutuhan pokok, Uung Tanuwidjaja anggota DPRD kota Bandung dari Fraksi Nasdem berpendapat: Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga gula, beras, dan kebutuhan pokok naik saat ini, antara lain:

1. Permintaan Tinggi: Permintaan yang tinggi dari dalam dan luar negeri dapat menjadi penyebab utama kenaikan harga. Jika pasokan tidak dapat memenuhi permintaan, maka harga akan naik.

2. Kondisi iklim buruk: Bencana alam seperti banjir, kekeringan, atau cuaca ekstrem dapat mengganggu produksi beras dan gula. Kurangnya pasokan mengakibatkan peningkatan harga.

3. Kenaikan Biaya Produksi: Kenaikan biaya produksi seperti harga pupuk, tenaga kerja, dan bahan bakar dapat menyebabkan produsen menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi.

4. Fluktuasi Mata Uang: Jika nilai tukar mata uang negara menurun, harga barang impor seperti gula atau beras yang diimpor dari negara lain akan naik.

5. Ketidakstabilan Ekonomi: Ketidakstabilan ekonomi dalam suatu negara seperti penurunan nilai mata uang, inflasi, atau penurunan daya beli masyarakat dapat menyebabkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

6. Perubahan Kebijakan: Kebijakan pemerintah terkait impor, ekspor, atau subsidi juga dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga beras serta gula di pasar.

Faktor-faktor di atas dapat saling berhubungan dan kompleks, sehingga kenaikan harga kebutuhan pokok memiliki banyak penyebab yang terkait.

Kemudian Uung Tanuwidjaja lebih lanjut berkata kalau yang terjadi di Indonesia malah disebabkan oleh faktor lainnya, seperti masih ada mafia spekulan yang bermain. Cuaca yang buruk yang mempengaruhi hasil panen, juga distribusi pupuk yang masih belum maksimal..Juga biaya produksi apabila masih menggunakan teknologi yang masih tertinggal dan penggunaan bibit yang kualitasnya kurang baik. Pemerintah harus cepat mengendalikan harga harga kebutuhan pokok. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *