Inilah Komitmen PT. Pelindo Regional II Cirebon yang Peduli Lingkungan Masyarakat Sekitar Pelabuhan
CIREBON, (SGOnline).-
PT Pelindo Regional II Cirebon akan menjaga komitmennya terhadap keberlangsungan hidup masyarakat sekitar. Pasalnya, perusahaan plat merah ini juga memiliki tanggung jawab sosial yang harus dijalankan sesuai amanat konstitusi.
Hal itu disampaikan Pelaksana Harian GM PT Pelindo Regional 2 Cirebon Bombom Cepi Nugraha pada acara Port Media Visit di ruang rapat Muara Jati, kantor setempat, Rabu (24/7/2024).
Di hadapan sekitar 23 awak media, Bombom menjelaskan, Port Media Visit tersebut digelar sebagai upaya mengenalkan lebih dalam pelabuhan kepada jurnalis Cirebon.
“Hal ini penting agar media punya pemahaman lebih tentang aktivitas Pelabuhan Cirebon selama ini. Terima kasih kepada teman-teman media yang bersedia hadir pada hari ini,” katanya.
Di bagian lain, saat melakukan kunjungan ke lokasi dermaga dan gudang batubara, Supervisor Komersial PT Pelindo Regional 2 Cirebon, Mohammad Rozi, mengemukakan, perusahaannya menyediakan berbagai jasa untuk kenyamanan investor, seperti menyediakan gudang penyimpanan sementara batubara, lokasi stock file, jasa pandu, jasa tunda bahkan tersedia juga lokasi penyimpanan peti kemas.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kami memberikan berbagai kemudahan bagi para investor. Salah satu contohnya gudang penyimpanan batubara. Di sini lokasi gudang dekat dengan pembongkaran batubara. Hanya saja, batas penyimpanannya hanya tiga hari, setelah itu sudah harus dikosongkan. Kalau tidak ada gudang, bisa dibayangkan bagaimana mungkin batubara harus diangkut ke truk atau armada dalam skala besar kemudian langsung dikirim ke industri. Bila ini terjadi, berapa banyak armada yang harus disediakan. Itu mustahil,” ujarnya didampingi Junior Manager Komersial, Ade Taryadi.
Disinggung soal adanya keluhan warga terkait polusi debu batubara yang dinilai meresahkan, Rozi menyampaikan, PT Pelindo Regional 2 Cirebon sudah menyediakan langkah antisipasi, seperti membuat kran air di area pengangkutan batubara, menyiramkan air terhadap kendaraan yang akan keluar pelabuhan, sehingga dampak debu bisa diminimalisir.
“Selain itu, kami juga membuat pagar jaring yang membentang di sepanjang 1,5 km di area stock file batubara dengan tinggi 18 meter, yang dilengkapi dengan kran air yang akan membasahi jaring secara berkala. Jadi langkah-langkah antisipasi sudah dilakukan sejak awal,” tandasnya.
Ditanya soal kemungkinan PT Pelindo Regional 2 Cirebon yang membuka jalur pelayanan penumpang, M. Rozi mengemukakan, saat ini persaingan moda transportasi semakin ketat, bukan hanya bersaing dengan kendaraan umum seperti bus atau travel, tetapi kapal laut juga bersaingan dengan Bandara Kertajati.
“Kalau peluangnya hanya membuka jalur Cirebon – Kalimantan saja. Tapi itu juga harus melalui kajian yang matang dan menyangkut banyak aspek. Jadi kalau utk layanan moda transportasi penumpang ya hanya itu yang memungkinkan,” terangnya. (Ruddy/SGO)