Debat Pilwalkot Cirebon: Dinamika Seru, Masalah Teknis, dan Janji Realistis
Cirebon, (SGOnline),–
Debat publik Pilwalkot Cirebon ketiga yang berlangsung di Ballroom Hotel Prima, Rabu (20/11/2024), menyuguhkan adu gagasan yang menarik antara tiga pasangan calon (paslon). Acara ini menyedot perhatian warga, yang ingin mendengar langsung visi dan program dari masing-masing paslon: Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati (Paslon 01), Eti-Suhendrik (Paslon 02), dan Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati (Paslon 03).
Paslon 01 (Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati): Infrastruktur dan Investasi Jadi Prioritas
Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati menyoroti pentingnya investasi dan pembangunan infrastruktur sebagai langkah utama memajukan Kota Cirebon. Dani menyebut bahwa realisasi investasi Kota Cirebon telah melampaui target, mencapai Rp1,9 triliun pada 2024.
“Kami berencana mengembangkan kawasan pantai sebagai destinasi wisata bahari, merevitalisasi Stadion Bima, dan melestarikan cagar budaya untuk wisata religi,” ujar Dani, menggarisbawahi potensi besar Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa.
Paslon 02 (Eti Herawati – Suhendrik): 21 Program Prioritas untuk Semua Kalangan
Eti-Suhendrik, Paslon 02, mengangkat 21 program prioritas sebagai solusi komprehensif untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Suhendrik menambahkan, “Generasi muda, khususnya Gen Z, adalah kunci untuk masa depan kota. Program kami akan memberdayakan mereka secara menyeluruh.”
Namun, detail program ini belum dijelaskan secara rinci dalam debat, yang membuat publik penasaran dengan langkah konkret yang akan mereka lakukan.
Paslon 03 (Effendi Edo – Siti Farida Rpsmawati): Harmoni dan Janji Realistis
Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati mengusung visi harmoni budaya dan stabilitas sebagai pondasi pembangunan Kota Cirebon. Edo menegaskan, “Kami tidak ingin membuat janji yang berlebihan. Kami fokus pada kebutuhan masyarakat yang realistis dan dapat diwujudkan dalam lima tahun.”
Paslon 03 juga menekankan pentingnya menyelesaikan masalah lama tanpa menciptakan konflik baru, seraya menjaga keharmonisan budaya yang menjadi ciri khas Cirebon.
Meski berjalan dinamis, debat sempat diwarnai insiden teknis ketika mikrofon Paslon 01 bermasalah. Permintaan pengulangan sesi sempat diajukan, namun setelah mediasi, acara dilanjutkan dengan lancar.
Harapan untuk Pemimpin Baru
Dengan debat yang kondusif hingga akhir, kini masyarakat Kota Cirebon memiliki waktu hingga 27 November 2024 untuk menentukan pilihan. Harapan besar ditujukan kepada siapa pun yang terpilih untuk merealisasikan visi dan janji yang telah disampaikan demi kemajuan kota tercinta.
(Andi/SGO)