2024-04-20

SGOnline

Bersinar & Informatif

Walikota Cirebon Apresiasi Usulan ‘Selasa Nyerbon’ dari Disbudpar

2 min read

CIREBON, (SGOnline).-

Usulan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon untuk pemberlakuan program ‘Selasa Nyerbon’ mendapat respons positif dari Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H.

Disbudpar Kota Cirebon mengusulkan ‘Selasa Nyerbon’ diterapkan pada satu hari setiap pekannya, yaitu Selasa, sebagai salah satu upaya untuk melestarikan adat dan tradisi Cirebon, baik dari segi pakaian maupun bahasa keseharian.

“Kota Cirebon memiliki kekhasan yang perlu diekspos lebih. Sehingga usulan Disbudpar Kota Cirebon itu tentu kita menyambut baik. Saya akan meminta sekretaris daerah untuk menyusun kerangka regulasinya,” ungkap Azis, di Balai Kota Cirebon, Jumat (23/9/2022).

Azis mengatakan, regulasi yang disusun nanti bisa berupa Peraturan Wali Kota (Perwali) atau dengan Surat Edaran (SE). Sehingga inovasi yang dicetuskan Disbudpar untuk penggunaan pakaian adat dan bahasa Cirebon dalam sehari di setiap pekannya dapat diberlakukan di tingkat Kota Cirebon.

“Akan berlaku untuk seluruh perangkat daerah. Karena akan sangat baik, apabila pakaian adat dan bahasa Cirebon bisa digunakan oleh seluruh pegawai di lingkungan Pemda Kota Cirebon pada hari tertentu,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Drs. Agus Sukmanjaya, S.Sos., mengatakan, strategi ini merupakan inisiatif sekaligus inovasi. Usulan ini juga sudah diuji coba sejak awal September 2022.

“Selama berkomunikasi antarpegawai juga menggunakan bahasa Cirebon, termasuk di grup WhatsApp dan apel pagi. Bagi yang belum bisa, pelan-pelan belajar dan bisa dicampur dengan bahasa keseharian” ungkapnya.

Agus juga berharap, kebijakan ini bisa ditetapkan di tingkat Kota Cirebon. Tidak hanya untuk lingkup pemerintahan, melainkan juga lingkup pendidikan, hingga swasta seperti mal, perbankan, hotel dan ruang publik lainya.

“Melalui hal kecil ini, kita berharap masyarakat Cirebon bisa lebih mencintai budaya dan bahasa Cirebon serta bisa lestari hingga generasi mendatang,” harapnya.

Agus juga menambahkan, efek dari kebijakan ini juga mendongkrak ekonomi kreatif di Kota Cirebon, baik penjualan kostum, celana, batik, hingga sandal dan aksesoris lainnya.

“Kemudian yang terpenting adalah pencapaian visi misi kepala daerah, yakni Sehati Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah,” katanya. (Herwin/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *