2024-10-14

SGOnline

Bersinar & Informatif

Pj Walikota Cirebon Tanam 10.000 Mangrove untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia

Cirebon, (SGOnline),-
Pj Walikota Cirebon, H. Agus Mulyadi, memimpin aksi penanaman 10.000 pohon mangrove di pesisir Kota Cirebon pada Jumat (26/7/2024) dalam rangka peringatan Hari Mangrove Sedunia. Aksi ini merupakan bagian dari upaya melestarikan ekosistem pantai dan menjaga keseimbangan lingkungan.

“Insya Allah kita akan menanam mangrove hingga wilayah Kalijaga. Kita semua berkumpul hari ini untuk melakukan aksi nyata, meskipun menghadapi tantangan khas Pantai Utara dengan dinamika karakteristiknya,” ujar H. Agus Mulyadi.

Agus menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga lingkungan hidup, terutama di daerah pantai yang rentan abrasi. “Setelah penanaman 10.000 pohon ini, kita berharap tingkat keberhasilannya bisa mencapai minimal 50%. Ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Cirebon yang ke-597,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai komunitas yang turut berpartisipasi dalam penanaman mangrove ini. “Terima kasih kepada semua yang hadir dan berpartisipasi. Dengan semangat kolaborasi, kita bisa mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan hutan mangrove yang kuat di masa depan,” tutup Agus.

Mamo Prabu Diaz, Ketua Laskar Agung Macan Ali, menyatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan. “Hari ini kami menanam 10.000 mangrove dan akan terus melanjutkan hingga satu bulan ke depan. Penanaman mangrove ini diharapkan dapat mencegah abrasi dan mengurangi dampak rob yang sering terjadi di pesisir Kota Cirebon,” jelasnya.

Menurut Mamo, kondisi pantai di Kota Cirebon sangat kritis akibat abrasi dan rob yang tinggi. “Tingkat arus dan kadar garam yang tinggi menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kehutanan Jawa Barat dan Pelabuhan Perikanan Nasional Kejawanan, untuk menanam mangrove dan menjaga keberlangsungan ekosistem pantai,” ujarnya.

Kegiatan penanaman mangrove ini diikuti oleh berbagai komunitas, termasuk Laskar Agung Macan Ali, Forum Lingkungan Hidup dan Budaya, Payung Suci, serta kelompok petani mangrove. Mereka berharap upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam.

“Melalui gerakan semai, tanam, dan pelihara, kami akan terus mendorong masyarakat untuk aktif dalam menjaga lingkungan. Penanaman mangrove ini adalah salah satu cara untuk menahan abrasi dan melindungi pantai dari kerusakan lebih lanjut,” tandas Mamo Prabu Diaz.

Disisi lain, Ketua GM-FKPPI Kota Cirebon, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelestarian lingkungan pantai. “Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengatasi tantangan lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem untuk generasi mendatang,” tutupnya.

(Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *