2024-04-19

SGOnline

Bersinar & Informatif

Lestarikan Lingkungan, Sekda Kota Cirebon Tanam Puluhan Pohon

2 min read

CIREBON, (SGOnline).-

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon lakukan penanaman pohon di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati). Capaian Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga akan ditingkatkan.

Kegiatan penanaman pohon dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H Agus Mulyadi, didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Kadini, serta stakeholder terkait lainnya di Taman Kehati, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Rabu (29/12/2021).

Sebanyak 50 pohon ditanam di Taman Kehati. Sebanyak 50 pohon ini merupakan bagian dari 5000 pohon yang ditanam di sejumlah titik dalam rangka peringatan hari menanam pohon November dan bulan menanam pohon nasional Desember 2021. Ribuan pohon lainnya akan disebar untuk di tanam di RW, sekolah, TPA Kopiluhur, Taman Air Goa Sunyaragi dan Stadion Bima.

“Kegiatan ini merupakan program strategis Dinas Lingkungan Hidup, terutama untuk mewujudkan Cirebon hijau,” tutur Agus. Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon, lanjut Agus akan terus menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk menciptakan Cirebon Hijau.

Dari kewajiban 20 persen RTH, Kota Cirebon baru memiliki 9,44 persen atau masih kurang 10,5 persen. “Untuk pembebasan lahan di kota ini sulit. Tapi ini merupakan program yang harus dipenuhi oleh Pemda Kota Cirebon dalam lima tahun ke depan,” tutur Agus.

Saat ini peluang besar untuk memenuhi syarat RTH yaitu dengan menanam mangrove di pantai. “Panjang pantai kita sudah mencapai 21 kilometer persegi,” tutur Agus. Jika ingin menambah kuantitas RTH, menanam mangrove merupakan upaya yang memungkinkan untuk dilakukan. 

Kontribusinya  terhadap RTH juga masih minim yaitu baru 1,2 hektar dari keseluruhan RTH. “Namun tingkat kesulitannya juga tinggi,” tutur Agus. Di antaranya tingginya tingkat sedimentasi dan kadar garam.

Namun dengan dukungan semua pihak, Agus yakin pemenuhan 20 persen RTH di Kota Cirebon bisa tercapai. Dengan penanaman pohon yang terus digalakkan, saat ini Kota Cirebon sudah mampu meningkatkan indeks kualitas udara (IKU) dari sebelumnya 68,58 pada 2019 menjadi 73,13 pada 2020. Ini menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan dalam menciptakan kualitas udara di Kota Cirebon sudah dilaksanakan dengan baik.

Baik oleh pemerintah, masyarakat serta dunia usaha. Pada kesempatan yang sama, Agus juga meminta agar taman yang ada di Kota Cirebon juga dapat menjadi sarana pendidikan dan ekonomi. Yaitu dilakukan dengan melengkapi pohon yang ditanam dengan nama pohon, nama daerah dan nama latin.

“Termasuk siapa yang menanamnya,” tutur Agus. Sehingga saat anak-anak yang merupakan generasi muda datang ke taman tersebut dapat mengetahui pohon  yang mereka lihat. “Itu merupakan story telling yang dapat bisa dijadikan pendidikan buat anak-anak,” tutur Agus.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan untuk di Taman Kehati ada sekitar 50 pohon yang ditanam. “Pohon yang ditanam diantaranya pohon jamblang dan gayem,” tutur Kadini.

Pohon jamblang termasuk pohon yang saat ini sudah ditemui dan merupakan pohon Cirebon asli. Penanaman pohon jamblang merupakan bagian untuk melestarikan pohon jenis tersebut di Cirebon.

Dijelaskan Kadini, ke depannya Taman Kehati tidak hanya berfungsi  sebagai sarana pendidikan namun juga sebagai sektor perekonomian. Di antaranya dilakukan dengan membangun jogging track dan warga dapat berjualan seperti halnya di kawasan Bima.

“Namun tetap ditata sehingga kebersihannya tetap terjaga,” tutur Kadini. Taman Kehati memiliki luas 4,7 hektar dengan 1.900 jenis tanaman di dalamnya. (Herwin/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *