Kepedihan dan Harapan di Balik Kisah Anak Cirebon yang Mengalami Depresi
Cirebon, (SGOnline),-
Sebuah kisah haru datang dari Kota Cirebon, di mana seorang anak mengalami depresi yang mendalam setelah HP miliknya dijual oleh orang tuanya. Masalah ini menggugah banyak pihak, termasuk Kabid Dikdas Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih, yang menegaskan perlunya perhatian dan terapi yang berkelanjutan untuk membantu anak tersebut pulih.
Ade Cahyaningsih menyoroti bahwa anak tersebut, meskipun pendiam, memerlukan bantuan terapi yang konsisten untuk mengatasi kesedihan yang dalam. Dalam upaya pemulihan, pihak keluarga telah berusaha maksimal, namun tantangan ekonomi yang dihadapi membuat situasi semakin rumit.
“Saya meluangkan waktu untuk memahami situasi anak tersebut. Meski demikian, ada konflik internal di dalam keluarga yang juga perlu ditangani,” ungkap Ade Cahyaningsih.
Dalam wawancara, ibu dari anak tersebut, Siti Anita, menjelaskan bahwa keadaan ekonomi keluarga yang sulit membuatnya terpaksa menjual HP anaknya. Meski demikian, keputusan tersebut menimbulkan kesedihan yang mendalam pada sang anak, yang akhirnya berujung pada depresi.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan anak saya. Dia sering menghilang, dan saat ditemukan, kondisinya selalu memprihatinkan,” kata Siti Anita dengan nada sedih.
Sementara itu, upaya medis dan spiritual telah dilakukan untuk membantu anak tersebut pulih. Namun, hingga saat ini, belum ada titik kesembuhan yang jelas.
Kepedihan yang dirasakan oleh ibu tunggal ini juga merupakan cerminan dari banyaknya orang tua yang berjuang dalam kondisi ekonomi yang sulit. Meski demikian, harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap ada, dan mereka berharap untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak.
Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan mental anak-anak, serta perlunya dukungan yang berkelanjutan dari masyarakat dan pemerintah dalam menangani masalah sosial yang kompleks seperti ini.
(Andi/SGO)