2024-10-14

SGOnline

Bersinar & Informatif

Berani Speak Up, PT KAI Kampanyekan Anti Pelecehan Seksual di Stasiun Cirebon

Cirebon, (SGOnline),-
Stasiun Cirebon dipenuhi oleh suara keberanian dan tekad untuk melawan pelecehan seksual di transportasi publik. PT KAI Daop 3 Cirebon menggelar kegiatan kampanye bertajuk “Dare To Lead And Speak Up” sebagai bagian dari upaya mereka untuk menciptakan perjalanan kereta api yang aman dan nyaman bagi semua penumpang. Acara ini sekaligus menjadi wadah sosialisasi tentang keamanan perjalanan kereta api, Kamis (12/9/2024).

Kampanye yang diisi dengan talkshow ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komunitas Pencinta Kereta Api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) dalam konsep acara “Nyore di Stasiun”.

Selain memberikan edukasi, kampanye ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya melaporkan pelecehan seksual yang terjadi di transportasi publik.

Psikolog Vivi Ade Cerliana, M.Psi, yang hadir sebagai narasumber utama, menegaskan bahwa korban pelecehan harus berani bersuara.

“Korban pelecehan atau kekerasan seksual harus berani melapor, karena mereka dilindungi oleh hukum. Kampanye seperti ini dapat menjadi contoh bagi transportasi publik lainnya, bahwa ada protokol yang jelas untuk menangani tindakan kekerasan dan pelecehan seksual,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Rizky Afrida, Manager Angkutan Penumpang KAI Daop 3 Cirebon, mengungkapkan bahwa KAI senantiasa melakukan langkah preventif melalui pengawasan ketat. Dengan pemasangan CCTV di stasiun dan di dalam kereta, KAI memberikan perlindungan lebih untuk penumpangnya.

“Kami siap mendampingi korban dalam proses hukum dan memberikan dukungan penuh agar hak-hak korban terpenuhi,” kata Rizky.

Sebagai langkah tegas, KAI juga menerapkan kebijakan blacklist bagi penumpang yang terbukti melakukan pelecehan seksual. Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana, menegaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

“Kami tidak akan menoleransi tindakan ini, dan pelaku akan diblacklist dari layanan kereta api,” ujar Dicky.

Di akhir acara, kampanye ini juga diisi dengan sosialisasi melalui poster, stiker, dan penandatanganan petisi Anti Pelecehan Seksual. Semua peserta, mulai dari mahasiswa hingga komunitas, turut serta dalam memberikan dukungan mereka terhadap gerakan ini. Perwakilan BEM dari berbagai universitas di Cirebon juga tampak hadir, bersama dengan komunitas wanita, dan para pencinta kereta api.

Dengan kampanye ini, PT KAI berharap bisa membangun kesadaran lebih luas agar pelecehan dan kekerasan seksual di transportasi publik dapat dicegah.

“Harapan kami, pengguna jasa kereta api lebih peduli dan berani melaporkan kejadian tersebut, demi kenyamanan dan keamanan bersama,” tutup Dicky.

(Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *