2024-04-26

SGOnline

Bersinar & Informatif

Aksi Saling Dorong dan Bakar Ban Warnai Demo Mahasiswa Cirebon

2 min read

CIREBON, (SGOnline).-

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Peduli Cirebon, berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis (7/4/2022).

Dalam aksi unjuk rasa kali ini, massa yang berunjuk rasa sempat beberapa kali terlibat aksi saling dorong dan berakhir ricuh dengan petugas kepolisian.

Awalnya mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan longmarch dari Kampus I UGJ, kemudian berjalan menuju lampu merah Gunungsari san akhirnya, sempat berorasi dan membakar ban hingga lalu lintas jalan Ciptomangunkusumo menuju Wahidin sempat terjadi kemacetan.

Massa kemudian melanjutkan aksinya dan berhenti untuk melakukan orasi di lampu merah Alun- alun Kejaksan. Setelah puas berorasi, massa kemudian langsung menuju Kantor DPRD Kota Cirebon.

Di depan Kantor DPRD Kota Cirebon, massa kembali berorasi dan membakar ban bekas. Massa juga sempat balik arah untuk menjemput rekan lainya yang tertahan akibat dihalau petugas karena tidak menggunakan almamater.

Massa akhirnya diterima dua anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi PKS, Yusuf dan Cicih Sukaesih hendak menemui mereka. Namun, massa kemudian langsung merangsek masuk Kantor DPRD Kota Cirebon dan terlibat saling dorong dengan petugas.

Massa kemudian berhasil masuk di halaman Kantor DPRD Kota Cirebon. Disini, kericuhan dan saling dorong terjadi beberapa kali. Penyebabnya, seluruh massa ingin masuk dan menemui Ketua DPRD Kota Cirebon.

Situasi kondusif saat Kapolres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar M. Fahri Siregar mengajak massa untuk berdialog. Kemudian antara massa dan petugas kepolisian duduk bersama untuk berdialog.

Koordinator Aksi, Andito Galih mengatakan, massa yang turun membawa sejumlah tuntutan yang akan disampaikan kepada DPRD Kota Cirebon.

Sejumlah tuntutan yang disampaikan antara lain, menuntut agar harga bahan bakar minyak (BBM) turun, menolak masa jabatan tiga periode presiden, menolak penundaan Pemilu 2024 serta menstabilkan harga bahan pokok.

“Kami meminta DPRD juga ikut menolak seperti tuntutan kami. Menolak kenaikan BBM, menolak penundaan Pemilu 2024, menolak perpanjangan jabatan tiga periode presiden. Kami juga meminta pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Kami menolak dan melawan kebijakan pemerintah yang kami nilai melanggar konstitusi,” tegas Anggito.

Saat berdialog dengan Kapolres, ada beberapa anggota DPRD Kota Cirebon yang juga hadir, yakni Cicih Sukaesih dan Yusuf dari Fraksi PKS, Ahmad Syauqi dari Fraksi Kebangkitan Nurani, Cicip Awaludin dari Fraksi PDI Perjuangan serta Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Mohammad Handarujati Kalamullah.

“DPRD Kota Cirebon selalu menerima setiap ada unjuk rasa. Saat ini mahasiswa, mereka meminta sejumlah tuntutan yang hendak disampaikan. Utamanya perihal kelangkaan bahan pokok. Sikap kami mendukung apa yang disampaikan mahasiswa. Aspirasi mereka juga akan kami sampaikan ke pemerintah melalui DPR RI,” ungkapnya.

Disisi lain, Kapolres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar M Fahri Siregar mengungkapkan, dalam pengamanan unjuk rasa ini pihaknya sudah melakukan sesuai SOP.

“Kami sudah sesuai SOP, tadi juga ada negosiator dan lainnya. Bahkan sempat diskusi dengan tuntutan yang disampaikan,” terangnya. (Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *