Unik, PAUD di Cirebon Ini Punya Museum Seni Budaya untuk Anak-Anak Usia Dini
Kabupaten, (SGOnline),-
Di tengah derasnya arus modernisasi, PAUD Nurul Faqih di Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menjadi salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang menonjolkan program muatan lokal seni, budaya, dan adat tradisi. Sekolah ini memiliki cara unik dalam mengenalkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak sejak dini.
“Setiap pekan, peserta didik mengenakan pakaian adat,” ungkap Yuliawati, Kepala PAUD Nurul Faqih. Ia menambahkan bahwa PAUD ini memiliki museum kecil yang menyimpan berbagai benda seni dan budaya. “Kita memiliki museum pendidikan seni budaya,” tuturnya saat ditemui pada Jumat (11/10/2024).
PAUD Nurul Faqih mengajarkan beragam kesenian tradisional kepada para siswa. Mulai dari tarian penyambutan tamu seperti cucuk lampah, tarian topeng, ronggeng pesisir, hingga kreasi batik dan seni membuat payung. Setiap minggu, anak-anak diajak mengenal dan mempraktikkan seni tradisional yang kaya makna.
“Kita sering mengikuti lomba dan pentas seni,” tambah Yuliawati. “Kami ingin mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang seni dan budaya. Keterampilan seni sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama di masa depan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menariknya, PAUD Nurul Faqih terletak di dekat situs Pangeran Pasarean, sebuah situs budaya yang sering mengadakan acara tradisional bulanan. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk memberikan pengalaman budaya yang autentik kepada anak-anak.
“Tiap bulan, situs mengadakan acara tradisi, dan anak-anak bisa melihat serta ikut serta dalam kegiatan tersebut,” kata Yuliawati.
Dengan cara ini, PAUD Nurul Faqih berharap dapat menanamkan nilai-nilai budaya dan tradisi yang mendalam pada diri generasi muda.
Melalui pendekatan pendidikan yang terintegrasi dengan budaya lokal, PAUD Nurul Faqih menjadi tempat belajar sekaligus pusat pelestarian seni dan tradisi Cirebon. Di masa depan, diharapkan lebih banyak generasi muda yang tetap menghargai dan melestarikan budaya bangsa.
(Andi/SGO)
