Relawan dan Nasibnya

Oleh Jeremy Huang Wijaya
贤明的领导者让百姓成为自己人生的主人. Xiánmíng de lǐngdǎo zhě ràng bǎixìng chéngwéi zìjǐ rénshēng de zhǔrén artinya pemimpin yang bijak dan bajik menjadikan rakyat kecil jadi tuan di hidupnya.
Ketika menjelang pemilu dan pilkada semua calon, baik itu calon legislatif calon kepala daerah dan calon pemimpin negara pasti membentuk relawan yang membantu menyosialisasikan program, visi dan misi sang calon ke masyarakat.
Team relawan ini yang giat bekerja menyosialisasikan sang calon mulai dari program, visi dan misi juga track record sang calon sampai ke daerah terkecil. Biasanya dalam relawan ada kepengurusannya terutama untuk relawan calon kepala negara ada kepengurusannya di tiap daerah.
Tetapi sedihnya ketua atau koordinator relawan hanya melantik dan membentuk kepengurusan sesudah terbentuk, yaitu relawan yang sesungguhnya bekerja hingga pelosok daerah. Sang koordinator relawan dan pengurus inti relawan duduk paling depan di tempat terhormat, dan nyaman tidak terkena sinar matahari bersama sang calon, sementara relawan yang berasal dari rakyat kecil terkena sinar matahari mendengar pidato monolog dari sang calon di atas panggung yang nyaman dan aman.
Biasanya sang calon tidak membuka ruang diskusi, tidak membuka ruang rakyat kecil untuk ber diskusi. Seharusnya dalam masa kampanye untuk meraih simpati, seharusnya sang calon bertanya kepada rakyat kecil apa yang diharapkan rakyat kecil sesudah dia terpilih. Tanya kepada rakyat apa yang di minta oleh rakyat kecil untuk dikerjakan sang calon, jika sang calon terpilih.
Biasanya sang calon terpilih lupa sama relawan yang berasal dari rakyat kecil, hanya kaum elite Dan pengusaha yang diperhatikan nasibnya oleh sang calon, sementara relawan yang berasal dari rakyat kecil tidak dipedulikan dan tidak disejahterakan hidup nya. Ini ironi. Sang calon mulai susah dihubungi sesudah terpilih, tidak bisa di temui oleh rakyat kecil. Sang calon yang terpilih hanya bisa di temui oleh pengusaha tetapi rakyat kecil tidak bisa bertemu dengan sang calon yang terpilih sedih dan ironi akan hal ini seharusnya sang calon yang terpilih sejahterakan rakyat kecil yang memilihnya. (*)