2024-12-05

SGOnline

Bersinar & Informatif

Korem 063 Sunan Gunungjati Cirebon Gelar Simulasi Penanganan Demonstrasi dan Ancaman Anarkis Terhadap Tamu Kepala Daerah

Cirebon, (SGOnnline)- Komanando Resor Militer (Korem) 063 Sunan Gunungjati Cirebon menggelar simulasi penanganan demonstrasi dan ancaman anarkis terhadap tamu kepala daerah. Simulasi tersebut digelar di Kantor Walikota Cirebon, yang berlokasi di Jalan Siliwangi.

Simulasi dimulai ketika puluhan demonstran datang ke kantor walikota tersebut, membawa berbagai atribut seperti kalimat aspirasi dan pengeras suara. Massa terus merangsek masuk ke halaman kantor, sambil melakukan aksi pembakaran ban yang memperburuk situasi.

Untungnya, petugas gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP telah mengantisipasi kejadian ini dengan melakukan berbagai upaya pencegahan. Mereka mencoba mendorong massa untuk tidak terus mencoba masuk ke area kantor.

Namun, ketika massa tidak menerima upaya pencegahan tersebut, bentrokan tak terelakkan. Massa melakukan berbagai tindakan perlawanan, termasuk memukul petugas yang telah dilengkapi dengan alat pelindung seperti tameng, melempar botol, dan menggunakan flare.

Karena situasi kerusuhan tidak mereda, petugas dari Korem 063/SGJ Cirebon akhirnya terpaksa menggunakan mobil water cannon. Mobil tersebut menyemprotkan air ke arah massa unjuk rasa, akhirnya mereka berhasil didorong keluar dari kantor.

Akhirnya, petugas berhasil membubarkan para demonstran, dan situasi kembali kondusif. Danrem 063/SGJ Cirebon, Kolonel Inf Andi Asmara Dewa, menjelaskan bahwa kegiatan simulasi ini adalah bagian dari latihan dalam pelaksanaan protap LKO (Latihan Kesiapan Operasional).

Dia juga menyebut bahwa simulasi tersebut adalah tindak lanjut dari apa yang telah dilaksanakan di tingkat kotama. Meskipun ditanya apakah kegiatan ini terkait dengan Pemilu 2024, dia tidak memberikan penjelasan rinci. Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan simulasi ini adalah agenda rutin Korem 063/SGJ Cirebon.

Danrem juga menambahkan bahwa ribuan personil gabungan terlibat dalam simulasi tersebut dan pendekatan yang digunakan adalah persuasif. “Personel yang dilibatkan mencapai 1.350, melibatkan kepolisian, TNI AD, AU, dan AL, serta Satpol PP dan unsur pemerintah daerah,” ungkapnya.

(Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *