Keraton Kasepuhan Gelar Doa Bersama untuk Den Ayu Sepuh dan Sultan Sepuh XIV, Momen Penting yang Sarat Makna
Cirebon, (SGOnline),-
Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar acara doa dan tahlil untuk memperingati 100 hari wafatnya Raden Ayu Hj. Irawati Pakuningrat, istri dari Almarhum Sultan Sepuh XIII H. Maulana Pakuningrat, S.E., M.M, atau yang lebih dikenal sebagai Den Ayu Sepuh. Kegiatan tersebut berlangsung khidmat di Dalem Arum Keraton Kasepuhan, dihadiri keluarga besar, sesepuh, Wargi Dalem, abdi keraton, dan warga sekitar.
Acara dibuka oleh Patih Sepuh PR. Goemelar Soeriadiningrat, yang menyampaikan bahwa selain mendoakan almarhumah Den Ayu Sepuh, kegiatan ini juga bertepatan dengan ulang tahun mendiang Sultan Sepuh XIV, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, yang lahir pada 5 September 1965 dan wafat pada 22 Juli 2020.
“Ini adalah momen penting untuk merenungi dan mengenang dedikasi serta jasa beliau yang besar bagi Keraton dan masyarakat Cirebon,” ujar PR. Goemelar.
Tampak hadir dalam acara tersebut Pangeran Patih PR. Muhammad Nusantara, putra dari almarhum Sultan Sepuh XIV, yang turut mengikuti prosesi doa bersama. Doa dan tahlil dipimpin oleh Kiyai Jumhur, imam Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang dengan penuh khidmat memimpin jalannya prosesi.
Suasana haru menyelimuti Dalem Arum, di mana keluarga besar dan hadirin terhanyut dalam doa-doa yang dipanjatkan untuk arwah kedua tokoh besar Keraton Kasepuhan tersebut. Mereka tak hanya mengenang Den Ayu Sepuh sebagai sosok yang dihormati dan penuh kelembutan, tetapi juga Sultan Sepuh XIV yang dikenang karena perannya dalam menjaga tradisi dan budaya Cirebon.
(Andi/SGO)