2025-09-11

SGOnline

Bersinar & Informatif

Menembus Gelap dan Hujan, Ini Sosok PPJ yang Tak Terlihat tapi Vital bagi Keselamatan Kereta

Cirebon, (SGOnline),-
Hari Pahlawan, 10 November, bukan hanya menjadi momen untuk mengenang jasa para pejuang masa lalu. Lebih dari itu, Hari Pahlawan mengajak kita semua untuk menghidupkan nilai kepahlawanan dalam kehidupan modern. KAI (Kereta Api Indonesia) menunjukkan komitmen ini dengan pelayanan maksimal untuk masyarakat, khususnya dalam aspek keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.

Di balik perjalanan kereta yang aman dan nyaman, terdapat peran penting yang jarang dikenal oleh para penumpang. Adalah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), pahlawan tersembunyi yang tak langsung terlihat namun berperan vital. PPJ menjalankan tugas yang mungkin tidak disadari banyak orang, tetapi dampaknya terasa nyata: perjalanan yang aman tanpa gangguan di sepanjang rel.

Setiap hari, PPJ menyusuri rel kereta api, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan transportasi khusus, melintasi jarak 8-12 km untuk memastikan kondisi jalur tetap aman. Mereka memeriksa rel, bantalan, serta memastikan kelaikan baut-baut rel. Setiap detail diperhatikan demi menjamin perjalanan yang bebas risiko. Tak hanya melangkah di bawah terik matahari atau derasnya hujan, PPJ juga berani menghadapi tantangan, seperti melewati terowongan gelap atau jembatan tinggi.

“Dalam kesehariannya, PPJ menjalankan tugas dengan membawa peralatan kerja dan bendera sebagai isyarat keamanan. Mereka benar-benar memastikan tidak ada masalah pada jalur yang dilalui kereta api,” ungkap Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon.

Risiko tinggi yang dihadapi PPJ menuntut kedisiplinan tinggi dalam menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP). Setiap PPJ dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan keselamatan, seperti bendera merah, kuning, dan lampu handsign yang menjadi alat komunikasi visual bagi keamanan perjalanan kereta. Dengan persiapan yang matang dan disiplin yang ketat, mereka mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain saat bertugas.

Menjadi seorang PPJ tak hanya membutuhkan fisik yang kuat, tetapi juga mental yang tangguh. Mereka kerap harus bekerja hingga dini hari, melawan rasa kantuk dan menghadapi berbagai cuaca ekstrem. Tugas yang menuntut ketelitian dan kehati-hatian ini juga menuntut kemampuan berpikir cepat dan analisis yang tajam dalam menghadapi kondisi darurat yang berpotensi membahayakan perjalanan.

Untuk menjadi seorang PPJ, calon petugas harus menjalani berbagai tahap pelatihan dan sertifikasi ketat. Mulai dari pelatihan teknis, hingga sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Setelah itu, mereka juga mendapat pembinaan rutin dari KAI, yang mencakup uji kompetensi dan safety refreshing agar selalu siap dalam kondisi apapun.

“PPJ harus memahami peraturan dinas dan berbagai prosedur yang terkait dengan keselamatan. KAI juga rutin memberikan evaluasi dan motivasi agar para PPJ tetap semangat serta mencintai pekerjaan mereka,” tambah Rokhmad.

Di Hari Pahlawan ini, kita diajak untuk menghargai sosok-sosok seperti PPJ yang mungkin tidak dikenal luas, tetapi memberikan dampak nyata bagi keselamatan kita. Mereka mengajarkan bahwa nilai kepahlawanan tidak hanya ada di masa lalu, melainkan juga ada pada setiap individu yang berkomitmen untuk membuat perubahan positif di masa kini.

(Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *