2025-09-10

SGOnline

Bersinar & Informatif

Laskar Macan Ali Dukung Tradisi Thudong yang Dilakukan Bhikkhu Asal Thailand

CIREBON, (SGOnline).-

Ritual jalan kaki ribuan kilometer (Thudong) yang biasa di lakukan para Bhikkhu / Bhante yang di ikuti dari berbagai negara dan pertama kalinya di Indonesia.

Ritual jalan kaki awal start perjalanan spiritual jalan kaki para Bhikkhu/Bhante di mulai pada tanggal 25 Maret 2023 dari Wat Phra Mahathat Woramawihan Provinsi Nakhon Si Thammarat Thailand dan akan berakhir atau finish di Candi Borobudur Kab. Magelang Provinsi Jawa Barat., Indonesia di perkirakan tanggal 2 Juni 2023.

Perjalanan ritual ini di ikuti oleh kurang lebih 50 para Bhikkhu/Bhante, perjalanan ritual di mulai dari Bangkok Thailand menuju Malaysia kemudian Singapura di lanjut ke Batam, Jakarta dan di akhiri ke Candi Borobudur.

Perjalanan ritual jalan kaki ini untuk pertama kalinya Indonesia menjadi salah satu penyelenggara dalam kegiatan perjalanan ritual jalan kaki para Bhikkhu/Bhante

Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Prabu Diaz sangat mendukung dan mengawal agar perjalanan spiritual jalan kaki ini bisa berjalan dengan lancar.

Prabu Diaz menuturkan, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara akan mengawal perjalanan ritual jalan kaki karena kegiatan ini merupakan pertama kalinya di Indonesia. Untuk itu perjalanan ritual (Thudong) ini merupakan sejarah yang harus dukung dan kawal agar para Bhikkhu/Bhante bisa lebih Khidmat dan nyaman menjalankan kegiatan perjalanan ritual jalan kaki.

Laskar Agung Macam Ali Nuswantara ikut mensukseskan Perjalanan Spiritual Jalan Kaki (Thudong) adalah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Indonesia adalah negara yang sangat bertoleransi menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dengan berpedoman pada Pancasila.

“Kami berharap pemerintah pusat dan berbagai macam kalangan turut mendukung kegiatan Thudong dan ke depan nya kegiatan ini bisa lebih baik lagi, karena merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia bila negara kita bisa terus menjadi tempat perjalanan spiritual jalan kaki ribuan kilometer para Bhikkhu/Bhante,” pungkasnya. (Herwin/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *