2025-02-18

SGOnline

Bersinar & Informatif

Puluhan Bhante Thudong asal Thailand Akhirnya Injakkan Kaki di Kota Wali

CIREBON, (SGOnline).-

Usai berjalan kaki hingga ribuan kilometer, karena melewati beberapa negara mulai Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Sebanyak 32 Bhante Thudong kini tiba di Kota Cirebon, Kamis (18/5/2023) siang.

Dengan pengawalan dari Laskar Macan Ali, Relawan, hingga TNI Polri, para bhante berjalan kaki di pusat Kota Cirebon melalui Jalur Tuparev, menuju Jalan Cipto Mangunkusumo dan diakhiri ke salah satu rumah di kawasan Jalan Pembangunan.

Ketua Thudong Internasional, Welly, menjelaskan, ada tradisi yang menarik saat para bhante tiba yaitu melepas alas kaki dan satu persatu ada ritual pencucian kaki.

“Ritual cuci kaki bhante sebagai wujud bakti para umat untuk bhante yang sedang menjalankan ritual perjalanan menuju borobudur”, ujarnya.

Welly melanjutkan, rencananya 32 bhante akan melaksanakan kegiatan selama beberapa hari.

“Sebelum nantinya melanjutkan perjalanan untuk merayakan puncak Waisak di Borobudur”, tukasnya

Singgah beberapa hari

Kota Cirebon menjadi lokasi persinggahan yang lama beberapa hari bagi para bhante thudong.

Pemkot memastikan di tanah wali ini masyarakat dapat menjunjung tinggi nilai toleransi dengan kehadiran bhante yang disambut antusias oleh warga dan diiringi dari warga muslim.

Puluhan bhante thudong melakukan istirahat di kediaman Ketua Thudong Internasional, Kota Cirebon sendiri menjadi lokasi persinggahan yang lama bagi para bhante sekitar beberapa hari ke depan atau dijadwalkan sampai tanggal 20 Mei 2023.

Wakil Walikota Cirebon, Hj. Eti Herawati, mengatakan, Pemkot memastikan, Kota cirebon yang merupakan tanah wali masyarakatnya menjunjung tinggi nilai toleransi yang tinggi, terutama Kota Cirebon yang terbentuk dari ragam budaya, Agama atau Akulturasi

“Diharapkan bisa menjadi persinggahan yang nyaman bagi para bhante thudong untuk menelusuri tempat-tempat religi seperti vihara yang ada dan juga lainnya”, terang Hj. Eti Herawati

Wakil Walikota menambahkan, selama perjalanan atau ritual thudong, para bhante bahkan mendapat pengawalan dari mayoritas masyarakat muslim.

“Ini akan menjadi sejarah bagi negara Indonesia dan Cirebon yang menjadi bagian dari pelaksanaan ritual bhante thudong di indonesia”, tandasnya.

Sementara itu, Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz mengaku bersyukur atas tibanya pilihan Bhante Thudong ke Kota Cirebon. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri, khususnya warga kota karena menjadi tempat persinggahan para biksu.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar dan sesuai rencana. Kami melakukan perjalanan panjang dari Thailand Selatan sampai Indonesia melalui Singapura dan Malaysia. Semoga misi perdamaian dan segudang makna yang terkandung dalam tradisi ini dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat,” papar Prabu Diaz. (Andi/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *