Peringati Hari Lingkungan Hidup, Ini yang Dilakukan Dinas LH Kota Cirebon
Cirebon, (SGOnline),-
Memperingati Hari Lingkungan Hidup 2024, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon telah melaksanakan enam kegiatan utama yang berlangsung sepanjang bulan Mei. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Yuni Darti, mengungkapkan bahwa berbagai kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga lingkungan hidup di kota ini, Rabu (5/6/2024).
Yuni Darti menjelaskan, “Kegiatan pertama adalah pembinaan Adiwiyata dan bank sampah yang berlangsung dari 1 Mei hingga 31 Mei. Selain itu, kami juga telah melakukan penanaman 200 batang mangrove di wilayah Kebon Baru sebagai upaya rehabilitasi lingkungan.”
Hari ini, acara utama Hari Lingkungan Hidup digelar dengan kegiatan bebersih sampah liar di sekitar lapangan Dukuh Semar. “Setiap hari, area ini selalu dipenuhi sampah liar. Oleh karena itu, kami fokus membersihkan sampah di sini,” tambah Yuni Darti.
Selanjutnya, pada 7 Juni, akan ada penanaman pohon di bekas TPA Grenjeng sebagai bagian dari upaya menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cirebon. “Kami juga akan melakukan aksi bersih di 5 kawasan Bima, bekerjasama dengan ikatan pengurus OKP se-Kota Cirebon,” jelas Yuni Darti.
Kegiatan berikutnya akan dilaksanakan pada 15 Juni, yaitu aksi bersih pantai di wilayah Kesenden yang akan melibatkan berbagai organisasi dan komunitas lingkungan.
“Kami berusaha melakukan mitigasi perubahan iklim dengan meningkatkan RTH dan kebersihan lingkungan di Kota Cirebon,” tegas Yuni Darti.
Yuni Darti juga menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Kami berharap setiap kelurahan memiliki Satgas Kebersihan yang bertugas menjaga wilayah masing-masing. Dinas Lingkungan Hidup mendorong pembentukan aturan yang memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar, baik di kota maupun di luar kota,” ujarnya.
Menanggapi permasalahan sampah di pesisir, Yuni Darti menekankan perlunya kerjasama antar wilayah. “Kota Cirebon dikepung oleh daerah lain dan banyak sampah di pantai berasal dari luar kota. Oleh karena itu, perlu ada komitmen bersama untuk rutin membersihkan sampah di pesisir,” tambahnya.
Sementara itu, pemerhati seni dan budaya, Jajat Sudrajat, mengusulkan agar wilayah-wilayah bersejarah di Kota Cirebon dimanfaatkan untuk kegiatan seni dan budaya. “Kita bisa menggali tempat-tempat bersejarah yang strategis, seperti di sepanjang sungai, untuk dijadikan taman budaya atau seni,” kata Jajat.
Jajat menekankan pentingnya pemanfaatan tempat bersejarah untuk memperkaya budaya lokal dan menarik wisatawan. “Tempat-tempat ini bisa menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Dengan berbagai kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup semakin meningkat, dan Kota Cirebon dapat menjadi kota yang lebih hijau dan bersih.
(Andi/SGO)