Kontribusi Indonesia dalam Menciptakan Kehidupan Global yang Lebih Baik
Cirebon, (SGOnline),-
Indonesia, sebagai salah satu negara besar di dunia dan dengan populasi terbesar keempat, memiliki tanggung jawab signifikan untuk berkontribusi dalam menciptakan kehidupan global yang lebih baik. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), M. Sholehuddin, dalam acara ‘Training For Developing Global Divercity Character’, menekankan pentingnya kontribusi ini dalam era interaksi global yang semakin tidak terbatas, Jumat (7/6/2024).
“Kita lihat kehidupan di Majalengka dan Cianjur yang dulunya hanya didominasi oleh orang Sunda dan Jawa. Sekarang, warga global berkumpul dari berbagai perusahaan, baik dari Korea, Cina, dan negara lainnya. Interaksi ini menunjukkan kepentingan hidup bersama secara nasional dan internasional,” ujar Sholehuddin.
Menurutnya, UPI melalui program pendidikan gizi berupaya memberikan kontribusi besar dalam menciptakan dunia yang lebih baik. “Kami ingin memberikan dampak nyata dalam persiapan warga Indonesia untuk siap menjadi warga dunia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian UNESCO, Itje Chodijah, menegaskan pentingnya kebhinekaan global sebagai bagian dari profil pelajar Pancasila yang telah diadopsi sejak 2019. “Untuk menjadi warga global, seseorang harus memahami kewarganegaraannya sendiri terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kita patut menjaga dan mengembangkan Pancasila,” kata Itje.
Itje juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah membawa dimensi profil pelajar Pancasila ke forum internasional, menunjukkan komitmen negara dalam mendukung kebhinekaan global. “Pemahaman global semakin penting karena dunia semakin terhubung. Indonesia sudah memegang kebhinekaan global ini sejak berdirinya negara,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini, menyatakan rasa syukurnya atas penunjukan Cirebon sebagai tuan rumah proyek pendidikan global. “Guru-guru dan kepala sekolah di Cirebon akan menerapkan langsung pelatihan kebhinekaan global kepada anak didik mereka. Ini penting untuk menguatkan karakter anak-anak sesuai dengan profil pelajar Pancasila,” ujar Kadini.
Proyek ini, yang melibatkan 27 sekolah di Cirebon, bertujuan untuk mengembangkan karakter anak-anak yang siap menghadapi tantangan global. “Strategi kebhinekaan global ini adalah pengembangan dari falsafah bangsa kita sejak dulu. Sekarang tinggal bagaimana kita mengemasnya sesuai zaman,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi bagian dari komunitas global, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik melalui pendidikan dan pemahaman kebhinekaan global.
(Andi/SGO)