2024-04-20

SGOnline

Bersinar & Informatif

Ketua DPRD Kota Cirebon Gelar Reses di Dua RW, Affiati: Banyak Keuntungan

2 min read

Ketua DPRD Kota Cirebon, Hj, Affiati, SPd, saat reses, Kamis (14/10/2021)

CIREBON, (SGOnline).-

Ketua DPRD Kota Cirebon, Hj. Affiati, S.Pd., menggelar reses persidangan ke 3 tahun 2021. Reses tersebut berlangsung di dua RW sekaligus, yakni RW 04 Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi dan RW 03 Pegajahan Selatan, Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Kamis (14/10/2021).

Di masa pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan reses tidak lagi mengumpulkan konstituen di satu tempat karena bisa berpotensi penularan Covid-19, tetapi dengan mendatangi ke rumah warga secara door to door.

Affiati mengatakan, reses kali ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung konstituen dari rumah ke rumah, sehingga meminimalkan kontak langsung dengan banyak warga. “Semua anggota DPRD yang melakukan reses wajib memakai masker dan alat pelindung lainnya dan warga yang dikunjungi anggota dewan harus memakai masker,” kata Affiati.

Hal ini, lanjutnya, untuk mengikuti protokol kesehatan dan menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dan dengan mendatangi langsung ke warga, dirinya mendapat keuntungan yang lebih banyak karena bisa lebih dekat dan bisa berkomunikasi langsung dengan konstituen jarak.

Seorang warga berkeluh kesah di hadapan Ketua DPRD Kota Cirebon, Hj. Affiati saat reses

“Biasanya warga kalau berkumpul di tengah massa yang banyak suka enggan menyampaikan keluhan serta aspirasinya. Tetapi dengan mengunjungi langsung, banyak warga yang menyampaikan keluhan serta aspirasi dengan bebas dan tanpa malu-malu,” imbuhnya.

Kegiatan reses ini dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri setiap gang di RW 04 Kelurahan Drajat, dan RW 03 Pegajahan Selatan. Setiap bertemu warga, Affiati selalu bertanya tentang kesehatan dan memperkenalkan dirinya serta maksud dan tujuan kunjungannya.

Hasil reses tersebut, Affiati mencatat sejumlah aspirasi warga yang akan menjadi pokok pikiran (pokir) yang akan diperjuangkan di parlemen. Sebagian besar permasalahan warga, kata Affiati, terkait masalah infrastruktur dan perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).

Affiati optimistis pada anggara 2022 pokir dapat terealisasi sehingga pembangunan di masyarakat akan kembali dirasakan,” pungkasnya. (Herwin/SGO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *